Manajemen Obesitas ditinjau dari jenis diet & perubahan perilaku

Pada pasien obesitas, untuk mencapai penurunan berat badan, maka harus dilakukan mekanisme defisit energi. Strategi untuk melakukan pengurangan intake makanan adalah dengan membuat menu dengan total kalori di bawah kebutuhan energi dari pasien. Biasanya pada perempuan sekitar 1200-1500 kkal/hari, dan pada pria adalah sekitar 1500-1800 kkal/hari. Secara garis besar, defisit energi dilakukan sebesar 500-750 kkal/hari atau sekitar 30% dari kebutuhan total harian pasien.23 Penurunan energi ini dapat dilakukan dengan beberapa panduan pola diet yang dapat dilakukan pada pasien obesitas dan telah mendapat rekomendasi kuat dari panduan yang dikeluarkan oleh American College of Cardiology, American Heart Association, dan Task Force on Practice Guidelines and The Obesity Society antara lain adalah diet tinggi protein dimana digunakan protein hingga 25% dari total kalori, diet protein zone type dilakukan pemberian makan dengan frekuensi sebanyak 5 kali dalam sehari (30% protein, 30% lemak, 40% karbohidrat), Lacto-ovo-vegetarian diet, Low Calorie Diet (LCD), Low Carbohydrate diet (diberikan <20 g/hari karbohidrat), Low-glycemic-load diet, Lower-fat diet (30% lemak, tinggi produk susu hingga 4 sajian dalam sehari, dengan atau tanpa peningkatan serat, dengan atau tanpa low-glycemic-load diet), dan diet mediterania.

Manajemen nutrisi, aktivitas fisik, dan terapi perilaku memegang peranan penting dalam terapi obesitas. Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa saat ini banyak pilihan diet yang umumnya fokus pada satu jenis nutrien, seperti diet rendah karbohidrat, diet rendah lemak, diet tinggi protein, dan diet rendah indeks glikemik. Tetapi komposisi diet sebenarnya kalah penting dari total kalori yang dikonsumsi. Berdasarkan studi meta analisis, dikemukakan bahwa manajemen diet saja memberikan hasil yang biasa-biasa saja pada penurunan IMT, begitupun bila hanya melakukan aktivitas fisik saja ternyata tidak memberikan efek penurunan berat badan yang bermakna, tetapi apabila digabungkan keduanya ternyata hasilnya memberikan efek yang baik dan dapat bertahan dalam jangka panjang.

Very low calorie diet (VLCD) didefinisikan sebagai diet yang memiliki total kalori lebih rendah dari 800 kkal/hari. Diet ini mengandung cukup protein, asam lemak esensial, karbohidrat, dan multivitamin mineral yang sesuai dengan angka kecukupan gizi. Diet VLCD diberikan dalam 3-5 kali sajian dan asupan air yang cukup sesuai kebutuhan pasien. VLCD biasa dilakukan 12-16 minggu dan dapat menurunkan berat hingga 1.5-2.5 kg/minggu. VLCD ditujukan pada penderita obese yang memiliki faktor resiko dan ingin segera menurunkan berat badan agar memperbaiki status kesehatannya misalnya ketika penurunan berat badan dibutuhkan pada sebelum prosedur pembedahan. Biasanya bisa terapi VLCD telah selesai dapat terjadi kenaikan berat badan kembali oleh karena itu sangat penting agar VLCD ini dilanjutkan dengan program manajemen berat badan. Dokter harus memonitor pasien yang melakukan VLCD dengan teratur dan memastikan bahwa pasien tidak mengalami efek samping yang merugikan. Efek samping dari VLCD biasanya mulai tampak pada minggu ke 4 setelah diet berjalan. Efek samping tersebut antara lain rasa lelah, konstipasi, mual, dan diare. Kondisi ini biasanya akan segera pulih dalam beberapa minggu. Efek samping yang cukup serius pada pasien yang menjalani VLCD adalah terbentuknya batu empedu. Biasanya ini terjadi pada pasien obesitas utamanya pada perempuan. Oleh karena itu dapat dibantu dengan pemberian obat-obatan yang dapat mencegah pembentukan batu empedu pada saat saat menjalani VLCD. Diet VLCD pada DM tipe 2 dengan obesitas tidak efektif untuk mencapai penurunan berat badan jangka panjang dan bukan merupakan tujuan dari pengendalian diet pada DM tipe 2 yaitu pengendalian glukosa dan lipid. Pola makan dan pengendalian makan pada DM tipe 2 hendaknya dengan kandungan zat gizi yang cukup dan disertai pengurangan total lemak terutama lemak jenuh. Pengaturan porsi makan diatur agar asupan zat gizi tersebar sepanjang hari.

-Referensi lengkap ada pada penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *