Vitamin A dan D berperan dalam modulasi sistem imunitas, termasuk pada pasien TB. Defisiensi vitamin A diketahui terjadi pada pasien-pasien TB. Rendahnya serum retinol menjadi normal kembali setelah pemberian terapi anti tuberkukosis. Kadar vitamin A yang rendah dalam darah mengakibatkan penurunan nafsu makan, menurunnya kemampuan absorpsi pada usus, peningkatan sekresi vitamin A melalui urin pada fase akut reaksi TB. Metabolit vitamin A meningkatkan sitotoksisitas dan proliferasi sel-T. Suplementasi vitamin A dikatakan bermanfaat pada pasien-pasien TB. Dari sebuah penelitian, pemberian 1500 retinol ekuivalen (5000 IU) dalam bentuk retinil asetat dan 15 mg seng dalam bentuk seng sulfat, terbukti memperbaiki efek medikasi terapi obat anti tuberkulosis (OAT) setelah pemberian OAT selama 2 bulan, dan memberikan perubahan positif pada pulasan tahan asam. Vitamin D berperan dalam aktivasi sel T dan sel B. Pemberian 600.000 IU intramuskular vitamin D3 selama 12 minggu terbukti meningkatkan pertambahan berat badan dan perbaikan pada gambaran radiografi pada pasien-pasien TB paru yang sebelumnya mengalami defisiensi vitamin D serta mengkonfirmasi penggunaan vitamin D sebagai tambahan dalam terapi TB. Sedangkan, mengenai penggunaan omega-3-PUFA yang telah dikenal memiliki efek anti inflamasi, penggunaannya sebagai suplementasi TB masih perlu dikaji. Omega-3 PUFA dikabarkan justru meningkatkan suseptibilitas untuk terjadinya infeksi TB melalui jalur menurunkan kemampuan inflamasi makrofag dalam mekanisme pertahanan terhadap Mycobacterium.
Isoniazid adalah obat yang paling sering dipakai dalam tindakan preventif maupun terapi TB. Obat ini merupakan antagonis vitamin B6 (piridoksin). Sudah merupakan standar untuk terapi TB pada dewasa bahwa pemberian obat ini harus diikuti dengan pemberian 25 mg vitamin B6 setiap hari dalam bentuk suplemen. Vitamin B6 bersifat larut air. Tubuh memerlukan vitamin ini untuk membuat dan mengutilisasi protein dan glikogen. Vitamin ini juga membantu pembentukan hemoglobin. Angka kecukupan vitamin B6 untuk dewasa pria dan perempuan dalam rentang usia 19–50 adalah 1,3 mg/hari. Untuk meminum obat ini sebaiknya satu jam sebelum makan atau dua jam setelah makan. Boleh dikonsumsi dengan kudapan jika perlu. Bila pasien juga perlu mengkonsumsi antasida, maka INH dikonsumsi satu jam sebelum atau dua jam sesudah mengkonsumsi antasida. OAT lainnya yang tata cara untuk mengkonsumsinya hampir sama dengan INH adalah Rifampin. Untuk meminum obat ini sebaiknya satu jam sebelum makan atau dua jam setelah makan. Boleh dikonsumsi dengan kudapan jika perlu. Bila pasien juga perlu mengkonsumsi antasida, maka rifampin dikonsumsi satu jam sebelum atau dua jam sesudah mengkonsumsi antasida.
Etambutol, Pirazinamid, dapat Etionamide dapat dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Moksifloksasin/Levofloksasin dikonsumsi dua jam sebelum makan, obat-obat lambung, susu, atau suplemen makanan. Amikasin, dapat dikonsumsi saat lambung kosong ataupun penuh. Amikasin dan Streptomisin dapat mempengaruhi indera pengecap sehingga mempengaruhi rasa makanan. Etambutol menyebabkan peningkatan eksresi zink pada ginjal dan menyebabkan peningkatan absorpsi ginjal karena adanya penurunan konsentrasi zink pada tubuh. Pada sebuah studi, pemberian kapreomisin dapat menyebabkan hipomagnesemia, hipokalemia, hipokalsemia, dan hipokloremik alkalosis metabolik, sehingga dianjurkan dilakukan pemeriksaan serum elektrolit, magnesium, dan kalsium pada pasien-pasien yang diterapi dengan Kapreomisin. Hal ini dikarenakan terjadinya eksresi magnesium dan kemungkinan kerusakan tubular pada ginjal dengan pemberian obat ini. PAS dapat diminum segera sesudah makan. Sikloserine butuh suplementasi vitamin B6 sebanyak 100 mg/hari dan dapat dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Hindari makanan dan minuman yang mengandung tyramine, jangan mengkonsumsi obat ini bersamaan dengan obat yang menginduksi pelepasan serotonin atau yang menghambat ambilannya. Asupan air yang cukup dan menghindari minuman beralkohol juga sangat penting untuk menghindari efek samping dan interaksi obat-makanan pada terapi TB.