Penyakit Ginjal Kronik (PGK) saat ini telah diakui oleh World Health Organization (WHO) sebagai masalah kesehatan serius di dunia.1 Penyakit ginjal kronik adalah salah satu penyebab yang paling umum dari hipertensi sekunder. Di lain pihak, hipertensi juga merupakan etiologi penyebab dari kerusakan ginjal dan hipertensi yang disertai proteinuria adalah salah satu faktor yang dapat meningkatkan progresivitas dari penyakit ginjal kronik.2 Data Internasional menyebutkan bahwa sekitar 10% dari populasi dunia menderita PGK dan diprediksikan akan meningkat hingga 17% pada dekade selanjutnya.3 Prevalensi PGK di Amerika Serikat mencapai 10%. Berdasarkan studi epidemiologi Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) pada tahun 2005, menunjukkan bahwa sebanyak 12,5% dari masyarakat Indonesia diketahui mengalami PGK dan sampai tahun 2012 pasien yang mengalami PGK mencapai 100.000 pasien.3 Data dari sebuah studi observasional juga menunjukkan bahwa 0,9-6,8% dari semua pasien yang masuk ke intesive care units (ICU) memiliki diagnosis utama PGK stadium akhir.4
Pasien dengan PGK stadium akhir memiliki risiko tinggi terjadinya komplikasi kardiovaskular, perdarahan gastrointestinal, defisiensi nutrisional, dan infeksi. Selain itu, kondisi overload cairan juga dapat menyebabkan abnormalitas pada saluran pernapasan dengan gejala campuran antara restriktif dan obstruktif. Kondisi-kondisi morbiditas tersebut dapat menyebab pasien PGK stadium akhir mengalami kondisi sakit kritis dan masuk dalam pelayanan ICU dan pasien-pasien dengan PGK stadium akhir tersebut biasanya akan menjalani dialisis selama perawatan di ICU.5,6
Berdasarkan hal tersebut, pada laporan kasus ini perlu dikaji lebih lanjut tentang bagaimana tata laksana nutrisi pada pasien PGK stadium akhir dengan status gizi obesitas yang menjalani hemodialisis dalam kondisi sakit kritis.
Terapi medik gizi pada pasien PGK stadium akhir dengan penurunan kesadaran, menjalani hemodialisis, yang diperberat dengan adanya sepsis dan infeksi saluran napas bawah, pada perawatan ICU dapat dimulai pada 24-72 jam paska resusitasi dan kondisi hemodinamik pasien stabil. Pasien pada laporan kasus ini memiliki status gizi obesitas, dengan persentase berat badan estimasi berbanding ideal >125%, sehingga untuk perhitungan kalori sebagai acuan digunakan berat badan adjusted.
Inisiasi enteral dimulai bertahap mulai dari target 20-25 kkal/kgBB/hari. Kenaikan bertahap dari energi yang diberikan diupayakan tercapai dalam 2-3 hari sejak inisiasi, dengan mempertimbangkan kondisi pasien, hingga tercapai 25-30 kkal/kgBB/hari. Pemberian protein ditargetkan pada 1,2 kkal/kgBB/hari dengan mempertimbangkan nilai N:NPC. Karbohidrat diberikan sekurang-kurangnya 2 g/kgBB/hari. Komposisi makronutrien adalah Protein 10-15%, Lemak 15-30%, dan karbohidrat 50-60%.
Mikronutrien yang disarankan adalah piridoksin (10-15 mg/hari), vitamin C (30-60 mg/hari), asam folat 1 mg/hari, vitamin D (melihat kadar status kalsium ion, serum fosfor, dan level hormon paratiroid), seng 15 mg/hari, selenium 50-70 µg/hari, vitamin B kompleks 3×2 mg/hari, dan tiamin hidroklorida 0,5-1,5 mg/hari. Belum ada rekomendasi untuk nutrien spesifik pada kondisi ini. Total volume enteral dihitung berdasarkan jumlah urin sehari ditambahkan dengan 500 ml dalam sehari. Formula standar yang digunakan adalah dimulai dengan polimerik dengan tonisitas 1-1,5 kkal/ml, tetapi dapat dipergunakan formula lain sesuai indikasi apabila diperlukan.
Referensi:
- Levey et al. Chronic Kidney Disease as a Global Public Health Problem: Approaches and Initiatives–A Position Statement from Kidney Disease Improving Global Outcomes. Kidney Int2007;72(3):247–259
- Monhart Vaclav. Hypertension and chronic kidney disease. Cor et vasa 2013;55:397-402
- PERNEFRI | 4th Report of Indonesian Registry 2011 [Internet]. PERNEFRI. [diunduh 10 Desember 2017]. Tersedia dari: http://www.pernefri-inasn.org/Laporan/4thAnnualReportOf2011.pdf
- Bagshaw SM dan Uchino S. End-stage kidney disease patients in the intensive care unit. Nephrol Dial Transplant 2009;24:1714–1717
- De Rosa, Samoni, Villa, Ronco. Management of Chronic Kidney Disease Patients in the Intensive Care Unit: Mixing Acute and Chronic Illness. Blood Purif 2017;43:151–162
- Chan M dan Ostermann M. Outcomes of Chronic Hemodialysys Patients in the Intensive Care Unit. Critical Care Research and Practice 2013;1–7