Saat ini, belum ada teknik pengukuran lingkar pinggang yang diterima secara universal di dunia. Hal yang paling sering dilakukan ada dua, yaitu:
- Melakukan pengukuran pada pinggang, dimulai dari titik tengah yang merupakan pertengahan tulang iga kesepuluh dengan krista iliaka, seperti yang direkomendasikan oleh WHO (2000) dan Lohman et.al (1988).
- Melakukan pengukuran pada garis umbilikus. Cara ini lebih terpilih bagi pasien-pasien obes karena pada pasien-pasien obes sulit untuk melihat pinggul.
Untuk lingkar pinggul diukur pada lingkar terlebar di sekeliling bokong.
Untuk melakukan pengukuran lingkar pinggang, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
- Pasien diminta untuk melakukan puasa sejak semalam sebelum dilakukan pengukuran dan memakai baju yang tipis untuk memudahkan pengukuran.
- Pasien berdiri tegak dengan perut relaksasi, kedua tangan di samping, kaki dirapatkan, dan berat badan terbagi rata bebannya kepada kedua kaki.
- Tandai bagian terbawah tulang iga dengan pulpen.
- Tandai bagian krista iliaka pada garis midaksilaris.
- Lingkarkan pita pengukur elastis pada garis pertengahan antara dua garis yang dibuat tadi dengan erat dan tandai letak pita pengukur tersebut di beberapa titik.
- Selanjutnya gunakan pita pengukur yang tidak elastis dan lakukan pengukur pada garis yang sudah ditandai pada pengukuran dengan pita elastis
- Minta pasien untuk bernafas dengan normal dan membuang napas dengan pelan-pelan pada saat pengukuran agar mereka tidak menahan napas mereka atau perut menjadi tidak dalam keadaan relaksasi.
- Pita pengukur tidak boleh menekan kulit.
- Pembacaan pengukuran dilakukan ke milimeter terdekat.
Setelah melakukan pemeriksaan lingkar pinggang lanjutkan dengan pengukuran lingkar pinggul, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
- Pasien berdiri tegak, kedua tangan di samping, kaki dirapatkan, dan berat badan terbagi rata bebannya kepada kedua kaki.
- Pengukuran dilakukan pada lingkar pinggul terbesar yang melewati area bokong
- Lingkarkan pita pengukur pada lingkar pinggul terbesar tadi, tanpa menekan kulit, dan tandai letak pita pengukur tersebut di beberapa titik.
- Pembacaan pengukuran dilakukan ke milimeter terdekat.
Interpretasi:
Waist To Hip Ratios : >1.0 pada pria dan >0,85 pada wanita mengindikasikan adanya akumulasi lemak pada perut dan risiko untuk terkena komplikasi kardiovaskular.
Referensi:
Gibson R. Anthropometric assesment of body composition. Dalam: Gibson R, editor. Principles of Nutritional Assessment. 2nd ed. New York: Oxford University Press; 2005. hal. 281–82.