Jaringan adiposa terdiri atas dua bentuk yang berbeda, yaitu White Adipose Tissue (WAT) atau jaringan adiposa putih dan Brown Adipose Tissue (BAT) atau jaringan adiposa coklat. Dua bentuk jaringan ini memiliki fungsi yang berbeda. BAT berfungsi terutama untuk menghasilkan panas dengan mekanisme utamanya adalah oksidasi asam lemak. Proses menghasilkan panas dari BAT berguna untuk proses termoregulasi tubuh. BAT juga berperan dalam menjaga stabilitas berat badan. WAT, sebaliknya berperan dalam menyimpan energi, yang berguna sebagai substrat untuk jaringan lain, contohnya otot saat keadaan puasa dan pada keadaan dibutuhkan yang membutuhkan energi tinggi. Melalui tiga buah riset independen pada tahun 2009 yang telah dipublikasi secara internasional bahwa BAT masih terdapat pada manusia dewasa, sebelumnya BAT dikatakan hanya terdapat pada anak-anak atau bayi, selain itu ditemukan juga jaringan adipose tipe ketiga yang bernama Brite Cells Adipose atau dikenal sebagai Beige Adipose. Ketiga jenis bentuk jaringan adiposa ini dibedakan melalui marker molekular. Jaringan adiposa yang ketiga ini merupakan WAT yang terinduksi menjadi BAT atau mengalami proses browning. Proses induksi ini dipicu oleh paparan dingin dan sinyal adrenergik.
Di dalam WAT juga terdapat jaringan non adiposa yaitu sel pre-adiposa fibroblastik yang merupakan prekursor dari WAT. Jaringan adiposa juga memiliki vaskuler endotelial, makrofag, sel mast, dan sel dendritik. Makrofag berperan dalam respon inflamasi yang terjadi pada proses terjadinya obesitas. Beberapa time sel imunitas yang terdapat pada jaringan adipose antara lain makrofag, natural killer cells (NK), sel mast, dan sel T. Pada penderita obesitas terjadi pertambahan infiltrasi dari makrofag, sel NK dan sel T. WAT dan BAT dipersarafi oleh persarafan simpatis yang menjadi mediator lipolisis. Tetapi BAT mendapat lebih banyak persarafan daripada WAT.
BAT disimpan dalam droplet berukuran kecil, padat, dan bervaskularisasi tinggi, serta memiliki diameter yang lebih kecil dibandingkan dengan WAT yaitu sebesar 20-40 µm.
Peningkatan massa lemak dapat terjadi dengan dua acara, peningkatan ukuran sel atau hipertrofi sel dan penambahan jumlah sel atau hiperplasia sel. Ukuran sel yang bertambah besar disebabkan oleh penambahan trigliserida karena asupan energi yang melebihi kebutuhan. Sel adiposit yang sudah mencapai ukuran maksimum, akan mengalami peningkatan jumlah sel atau hiperplasia sel.
WAT adalah sel sekretorik yang memiliki banyak fungsi. Melepaskan berbagai macam lemak, protein, dan melakukan penyimpanan asam lemak yang akan dimobilisasi untuk lipolisis. Sekresi lipid meliputi kolesterol dan prostaglandin spesifik seperti PGE2 dan 15-deoxy-PGJ2, endocannabinoids, dan anandamide. WAT juga menyimpan dan melepaskan vitamin larut lemak seperti vitamin E dan vitamin D3, serta dapat mensintesis glukokortikoid, sehingga WAT adalah tempat yang sangat penting pada tubuh manusia untuk meregenerasi kortison menjadi kortisol.
– Referensi lengkap ada pada penulis