Saat ini 15 juta manusia terserang stroke setiap tahun di dunia. Kurang lebih 7 juta dari jumlah tersebut meninggal dan selebihnya mengalami disabilitas. Prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 7,0 per mil. Prevalensi stroke terlihat meningkat seiring peningkatan umur responden. Prevalensi stroke sama banyak pada laki-laki dan perempuan. Prevalensi Stroke tertinggi di Sulawesi Utara (10,8‰), diikuti DI Yogyakarta (10,3‰), Bangka Belitung dan DKI Jakarta masing-masing 9,7 per mil.1,2
Pasien pasca stroke mengalami disabilitas akibat kerusakan otak setelah serangan stroke terjadi, yaitu disabilitas fisik, perubahan gaya hidup, gangguan kognitif, dan gangguan emosional.3,4 Salah satu bentuk disabilitas fisik pasca stroke yang berkaitan dengan nutrisi adalah disfagia. Disfagia terjadi pada 55% pasien stroke di ruang perawatan pada fase akut, dan bergantung pada lokasi dan luas lesi yang terjadi, disfagia dapat menjadi masalah kronik pada stroke.5 Implikasi disfagia sangat besar terhadap status nutrisi, sebab disfagia meningkatkan risiko malnutrisi sebesar hampir 2,5 kali lipat. Selain itu, disfagia juga juga meningkatkan risiko pneumonia aspirasi sebesar 6 hingga 7 kali.6,7,8
Dalam tatalaksana stroke, nutrisi berperan dalam setiap tahapan. Pada tahapan pencegahan primer stroke, dikatakan bahwa menghindari makanan tinggi lemak dan kolesterol dapat menurunkan risiko terkena stroke.9 Selain asupan lemak dan kolesterol, pengaturan asupan natrium dan kalium juga penting dalam pencegahan primer stroke karena diketahui bahwa asupan tinggi natrium dapat menjadi penyebab hipertensi yang merupakan salah satu faktor risiko yang dapat dimodifikasi pada stroke.10 Hipertensi diketahui berhubungan dengan kejadian stroke iskemik ataupun hemoragik, walaupun hubungannya lebih nyata pada stroke hemoragik. Hipertensi juga dapat menyebabkan stroke berulang. Oleh karena itu, Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) Diet direkomendasikan pada pencegahan primer stroke ataupun pada pasien-pasien stroke dengan hipertensi dan pasca stroke untuk menghindari stroke berulang.11-12 Studi kohort oleh Fung dkk. memperlihatkan hasil DASH diet berkaitan dengan penurunan risiko penyakit stroke.13 Studi lain menunjukkan bahwa diet mediteranian yang mengedepankan diet rendah SAFA dan karbohidrat sederhana serta tinggi PUFA dan MUFA, juga memiliki manfaat dalam mencegah terjadinya stroke berulang.14 Begitupun juga dengan pemberian mikronutrien maupun nutrien spesifik yang dapat mencegah peningkatan homosistein juga dikatakan turut berperan dalam tahapan pencegahan stroke primer maupun berulang. Pada tahapan akut, berdasarkan panduan American Heart Association (AHA), American Stroke Association (ASA), European Stroke Organisation (ESO), pasien-pasien dengan stroke akut direkomendasikan untuk mendapatkan evaluasi nutrisi dan hidrasi sesegera mungkin setelah dirawat.11,12,15
Hingga kini belum terdapat literatur yang membahas pola makan, komposisi, bentuk dan jalur, serta evaluasi nutrisi yang ideal bagi pasien stroke iskemik dengan penyakit komorbid hipertensi dan dislipidemia dalam fase akut yang mengalami disfagia. Oleh karena itu, makalah ini dibuat dengan bertujuan untuk membahas tata laksana nutrisi pada kasus tersebut sehingga dapat bermanfaat dalam aplikasi pada kasus-kasus serupa.
Referensi:
- World Heart Federation | The Global Burden Of Stroke [Internet]. World Heart Federation. [Cited 16 April 2016]. Available from: http://www.world-heart-federation.org/cardiovascular-health/stroke/
- Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2013.
- Sturm et al. Handicap After Stroke: How Does It Relate to Disability, Perception of Recovery, and Stroke Subtype? Stroke 2002;33:762-768
- Miller EL, Murray L, Richards L, Zorowitz RD, Bakas T, Clark P, et al. Comprehensive overview of nursing and interdisciplinary rehabilitation care of the stroke patient: a scientific statement from the American Heart Association. Stroke 2010;41(10):2402-48
- Martino R, Martin E, Black S. Dysphagia after stroke and its management. CMAJ 2012;184(10):1127–1128
- Sura et al. Dysphagia in the elderly: management and nutritional considerations. Clinical Interventions in Aging 2012;7:287–298
- Wirth R, Smoliner C, Jäger M, Warnecke T, Leischker AH, Dziewas R, et al. Guideline clinical nutrition in patients with stroke. Exp Transl Stroke Med 2013;5:14.
- Hamdy S, Singh S. Dysphagia in stroke patients. Postgrad Med J 2006;82:383–91.
- Pokdi Stroke Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Guideline Stroke 2011
- Semplicini et al. Hypertension in Acute Ischemic Stroke: A Compensatory Mechanism or an Additional Damaging Factor? Cardiovasc Rev Rep 2004;25(2):314-321
- Adams et al. AHA/ASA Guidelines for the Early Management of Adults With Ischemic Stroke. Circulation 2007;115:e478-534
- Jauch et al. AHA/ASA Guidelines for the Early Management of Patients With Acute Ischemic Stroke. Stroke 2013;44:870-947
- Fung TT. Adherence to a DASH-style diet and risk of coronary heart disease and stroke in women. Arch Intern Med 2008;168:713
- Kastorini C-M, Milionis HJ, Kantas D, Bika E, Nikolaou V, Vemmos KN, et al. Adherence to the Mediterranean diet in relation to ischemic stroke nonfatal events in nonhypercholesterolemic and hypercholesterolemic participants: results of a case/case-control study. Angiology 2012;63:509–15.
- ESO. Guidelines for Management of Ischaemic Stroke and Transient Ischaemic Attack 2008. The European Stroke Organisation (ESO) Executive Committee and the Writing Committee. Cerebrovasc Dis 2008;25:457–507