Diabetes Melitus

Manajemen Obesitas ditinjau dari jenis diet & perubahan perilaku

Pada pasien obesitas, untuk mencapai penurunan berat badan, maka harus dilakukan mekanisme defisit energi. Strategi untuk melakukan pengurangan intake makanan adalah dengan membuat menu dengan total kalori di bawah kebutuhan energi dari pasien. Biasanya pada perempuan sekitar 1200-1500 kkal/hari, dan pada pria adalah sekitar 1500-1800 kkal/hari. Secara garis besar, defisit energi dilakukan sebesar 500-750 kkal/hari …

Ringkasan Terapi Nutrisi Stroke dengan Diabetes Melitus

Tata laksana nutrisi pada pasien stroke bertujuan untuk  mencegah malnutrisi, mempertahankan asupan energi dan nutrien yang adekuat akibat terjadinya disfagia, penurunan kesadaran, ataupun depresi yang umum terjadi pada pasien-pasien stroke. Pada pasien-pasien stroke di ruang rawat, nutrisi enteral paling lambat sudah harus diberikan dalam 48 jam. Pemberian nutrisi pada fase akut harus mempertimbangkan kemungkinan komplikasi …

Terapi Nutrisi pada Diabetes Melitus dan Stroke

Data Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prevalensi diabetes melitus di Indonesia dari 5,7%  tahun 2007 menjadi 6,9%  atau sekitar  sekitar  9,1 juta pada tahun 2013. Data International Diabetes Federation tahun  2015  menyatakan jumlah estimasi penyandang diabetes melitus di Indonesia diperkirakan sebesar 10 juta. Secara epidemiologi, diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi diabetes melitus di …

Terapi Nutrisi Tuberkulosis Paru dan Pneumoni

Berdasarkan data Riskesdas 2013, pneumonia bersama-sama dengan infeksi saluran pernapasan akut dan tuberkulosis paru menjadi penyakit menular melalui udara yang masih cukup tinggi prevalensinya hingga saat ini. Prevalensi pneumonia tahun 2013 adalah sebesar 4,5% dengan kejadian yang semakin meningkat pada usia yang lebih tua.1 Pneumonia berkaitan erat dengan sistem imunitas tubuh dan kesehatan traktus respiratori …

Terapi Nutrisi Obesitas, Diabetes Melitus, dan Pneumoni

Obesitas adalah permasalahan yang mendunia saat ini. Lebih kurang 30% penduduk dunia menderita obesitas. Gaya hidup sedenter dan pola makan berlebihan menjadi faktor utama terjadinya obesitas. Dari data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 didapatkan data bahwa di Indonesia terjadi peningkatan prevalensi obesitas dari tahun ke tahun. Prevalensi penduduk laki-laki dewasa obesitas pada tahun 2013 sebanyak …